Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Permainan Semantik dalam Tweet Ulil Abshar Abdalla

Oleh: Heri Samtani Semantic game atau permainan semantik merupakan senjata pamungkas orang-orang liberal dalam mengikis keimanan umat Islam. Permainan semantik bekerja di tengah lemahnya daya tangkap manusia dalam mensintesiskan produksi ujaran/tulisan yang masuk ke dalam otaknya. Muara dari permainan semantik ini adalah sebuah kebimbangan pada yang benar dan yang salah. Kebimbangan antara yang hak dan yang yang batil. Semantik pada dasarnya merupakan cabang dari mikrolinguistik yang mempelajari makna dari tanda-tanda bahasa. Tanda bahasa tersebut dapat berupa satuan sintaksis terkecil, yaitu kata, sampai pada satuan bahasa terbesar yaitu wacana. Salah satu dinamika bahasa yang bermain pada tataran makna adalah penyempitan makna. Contohnya saja kata radikal yang mengalami penyempitan makna. Dalam perspektif sosial-keagamaan, kata radikal acapkali diinterpretasi sebagai aliran kekerasan yang biasanya dilakukan oleh oknum berlabel gerakan Islam. Padahal makna le

Program Kelas Skripsi El Quds Foundation

Gambar
Konsep El Quds Foundation merupakan lembaga non profit yang bergerak di bidang pendidikan, khususnya pelayanan kepada mahasiswa. Salah satu permasalahan yang terjadi pada mahasiswa (khususnya tingkat akhir) yaitu kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsi. Mata kuliah ini acapkali menjadi penghambat mahasiswa untuk lulus tepat waktu. Kendalanya bisa karena internal mahasiswa, atau sistem akademik yang kurang mendukung. Berlandaskan hal tersebut, El Quds Foundation berusaha menjadi wadah untuk membantu manajemen penyelesaian tugas akhir mahasiswa, serta wadah konsultasi pra dan pasca bimbingan mahasiswa. Hal tersebut tentunya dapat mengakselerasi mahasiswa untuk segera menyelesaikan tugas akhirnya. Pedoman Kelas Skripsi El Quds Foundation dapat dipelajari melalui pranala berikut! http://bit.ly/2pJSCvV

Babak Baru dalam Problematika Umat

Oleh: Heri Samtani Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNJ 2013 Dekade 1920-an menjadi catatan muram perjalanan panjang peradaban Islam. Pada tahun 1924, Khilafah Islam runtuh dan semenjak itu tak pernah muncul kembali sebagai sebuah peradaban besar yang bersatu. Islam terpecah dalam kepingan-kepingan menjadi lebih dari 50 negara. Umat Islam tak lagi mempunyai tempat mengadu setelah terpecah.  Kekhalifahan Islam terakhir itu dihancurkan secara sistematis oleh negara-negara Barat yang menyimpan api dalam sekam terhadap Khilafah yang didirikan Ertugul Gazi tersebut. Kelemahan Islam saat itu disebabkan kondisi internal yang buruk. Tunggakan utang luar negeri, parlemen yang mandul, intervensi asing di dalam negeri, tarik-menarik antarberbagai kepentingan di dalam tubuh pemerintahan, serta birokrat-birokrat yang korup. Islam pada masa kini, berada di titik klimaks permasalahan yang kompleks. Sudah hampir 100 tahun, Islam tercerai berai, dan selama itu pula tak

17 Tips Tembus Blokade LPDP

Kuliah S2 gratis? Siapa sih yang tidak tertarik? Apalagi kalau dapat biaya hidup setiap bulannya, pasti jadi dambaan banyak orang, bukan? Peluang kuliah S2 gratis semakin terbuka lebar bagi para sarjana. Kementerian Keuangan melalui program Beasiswa LPDP telah memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia untuk melanjutkan studi magister di dalam negeri atau di luar negeri. Beasiswa LPDP ini merupakan salah satu usaha pemerintah dalam menyiapkan SDM yang lebih berkualitas dan ahli di suatu bidang. Menurut Eko Prasetyo, Direktur Utama LPDP, dari setiap 1 juta penduduk di Indonesia hanya terdapat 143 doktor. Pada 2014, Indonesia baru memiliki 75.000 doktor. Angka ini kalah jauh dengan Cina yang memiliki 500.000 doktor. Di sisi lain, pemerintah menangkap momentum bonus demografi sebagai sarana untuk memajukan bangsa dan negara. Maka, harus ada peningkatan kapasitas SDM dalam negeri. Seleksi LPDP memang relatif ketat. Bahkan, saking ketatnya, kuota penerima LPDP lebih