17 Tips Tembus Blokade LPDP


Kuliah S2 gratis? Siapa sih yang tidak tertarik? Apalagi kalau dapat biaya hidup setiap bulannya, pasti jadi dambaan banyak orang, bukan?

Peluang kuliah S2 gratis semakin terbuka lebar bagi para sarjana. Kementerian Keuangan melalui program Beasiswa LPDP telah memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia untuk melanjutkan studi magister di dalam negeri atau di luar negeri. Beasiswa LPDP ini merupakan salah satu usaha pemerintah dalam menyiapkan SDM yang lebih berkualitas dan ahli di suatu bidang.

Menurut Eko Prasetyo, Direktur Utama LPDP, dari setiap 1 juta penduduk di Indonesia hanya terdapat 143 doktor. Pada 2014, Indonesia baru memiliki 75.000 doktor. Angka ini kalah jauh dengan Cina yang memiliki 500.000 doktor. Di sisi lain, pemerintah menangkap momentum bonus demografi sebagai sarana untuk memajukan bangsa dan negara. Maka, harus ada peningkatan kapasitas SDM dalam negeri.

Seleksi LPDP memang relatif ketat. Bahkan, saking ketatnya, kuota penerima LPDP lebih banyak dari jumlah yang diterima. Misal kuota 2000 penerima, tetapi yang diterima hanya 1600. Itulah yang menjadi tantangan tersendiri ketika kamu mau berjuang  mendapatkan beasiswa LPDP. Setidaknya ada tiga tahapan seleksi yang harus kamu hadapi sebagai calon Awardee LPDP. Bagi saya pribadi, semua tahapan itu butuh persiapan matang. Nah, sebelum kamu berdarah-darah mengejar LPDP, yuk baca tips dan trik tembus seleksi beasiswa LPDP. Check this out!

1.       Kumpulkan Orang-Orang yang Mau Berjuang di LPDP
Berjuang itu tidak enak kalau sendiri. Jadi, kamu bisa mulai dari sekarang buat mengajak teman-teman kamu ikut berjuang mendapatkan beasiswa LPDP. Di situ kamu bisa saling sharing informasi terkait LPDP. Bisa saling ngasih semangat buat nyicil pemberkasan, dan tentunya saling mendoakan. Kamu bisa juga undang satu fasil ke grup LPDP itu supaya bisa nanya-nanya ke dia. Pastikan ya fasilnya itu adalah seorang Awardee LPDP.


2.       Siapkan Skor TOEFL Sedini Mungkin
Ini sih yang jadi musuh besarnya calon penerima LPDP. Memang yang namanya bahasa Inggris itu nggak bisa lepas dari hidup kita. Apalagi negara kita memang masih ketergantungan sama bahasa asing yang satu ini. Jadi, mulai deh, dari sekarang belajar-belajar TOEFL. Usahakan kamu dapat nilai TOEFL di atas 500 untuk DN, dan 600 untuk LN. Oh ya, satu lagi, tes TOEFLnya jangan mepet dari batas akhir pendaftaran. Usahakan dari jauh-jauh hari, supaya kalau skor kamu belum memenuhi kriteria, kamu bisa ikutan tes lagi.

3.       Siapkan Rencana Studi
Berpikir jauh ke depan. Itu satu hal yang amat sangat penting kalau kita mau jadi orang yang sukses. Walaupun nggak semua orang dianugerahi bakat ini, tapi kamu harus selalu berusaha untuk visioner. Kamu udah mikir bakal jadi apa di kemudian hari. Setelah itu, kamu bisa tentuin prodi apa yang ngedukung cita-cita kamu. Usahakan sih linier sama S1 kita sekarang. Karena kalau nggak linier, khawatir jadi bumerang ketika seleksi wawancara nanti.

4.       Totalitas Dalam Membuat Esai
Esai yang kamu tulis di masa pengumpulan berkas itu sangat berpengaruh dengan pertanyaan-pertanyaan seleksi wawancara nanti. Jadi, jangan grasak-grusuk nulis esainya. Harus totalitas. Di situ kamu bisa jabarin apa saja kontribusi kamu yang sudah, sedang, dan akan dilakukan untuk negara. Jangan sampai ada kontribusi besar, tapi kamu nggakceritain di esai itu.

5.       Perbaiki Attitude
Pernah nggak sih? Kamu sebel banget sama orang yang laganya sengak, sombong, nggak karuan? Nah, itulah attitude yang nggak banget di mata LPDP. Di dua tahap seleksi awal, LPDP memang cenderung menyeleksi orang-orang pintar. Nah, di seleksi substansi, yang lebih dinilai adalah attitude (kepribadian). Nih orang kalau nanti jadi orang hebat, bakal sombong nggak ya? Nih orang punya semangat juang tinggi nggak sih? Nih orang cinta negara nggak ya? Dan masih banyak lagi yang diamati oleh interviewer . Jadi mulai dari sekarang, perbaiki attitude! Nggak usah banyak gaya, jadilah pribadi yang bisa diterima publik.

6.       Buang Mental-Mental Lemah
Kamu mau kuliah S2? Tapi masih males ngerjain tugas, masih bermasalah di manajemen waktu, masih males baca buku, masih psimis jalanin hidup ini? Come on guys, LPDP gelontorin uang triliunan bukan suatu hal yang becanda, tapi negara berharap lewat para Awardee ini bisa membangun bangsa. Sesuai visi LPDP (mencetak pemimpin masa depan), jadi tentunya LPDP nggak akan mau nerima anak muda yang psimis, males, selalu berlindung di zona nyaman. Pokoknya buang mental-mental lemah. Karena kamu mau didesain sebagai generasi intelek harapan bangsa.

7.       Berburu Pengalaman dari Awardee LPDP
Beasiswa LPDP itu rada kompleks. Kamu butuh bantuan seorang coach yang akan membantu kamu selama proses seleksi. Jadi, bisa mulai dari sekarang, untuk ketemuan sama salah satu Awardee LPDP yang kamu kenal. Curi semua ilmu dan pengalaman yang mereka punya. Itu akan membantu kamu untuk lebih melek sama LPDP, dan lebih lihai nyusun strategi perang.

8.       Totalitas di Seleksi Substansi
Seleksi substansi, alias seleksi tahap akhir LPDP yang mencakup Leaderless Group Discussion dan Wawancara. Bagi saya, ini adalah seleksi yang paling creepy, antara hidup dan matinya kita di tahap akhir ini. Jadi, kamu harus betul-betul totalitas. Lebih totalitas dari dua seleksi sebelumnya. Persiapan untuk seleksi ini juga terbilang lebih kompleks. Apalagi di seleksi substansi ini menyangkut attitude, jadi nggak ketebak hasilnya bakal gimana. Dan yang namanya kepribadian seseorang bukan suatu hal yang bisa di-sett dengan cepat. Itu adalah hasil pergolakan sepanjang hidup kita.

9.       Berbakti Pada Orang Tua
Kamu mau berjuang? Maka kamu butuh doa dan keridaan orang tua. Pastikan orang tua kamu memang berharap kamu bisa kuliah S2/S3. Dan yang nggak kalah penting, kamu harus berbakti, menghargai dan menyanyangi orang tua kamu. Sebab doa mereka bak katalisator yang akan memengaruhi hasil seleksi. Orang-orang yang berbakti pada ortu, niscaya duniawinya juga akan lebih lancar. Trust me!

10.   Up date Sama Informasi Terkini
Seleksi essay on the spot, dan juga seleksi leaderless group discussion menuntut kamu melek sama informasi terkini. Kamu harus banyak baca koran. Minimal baca koran satu bulan terakhir. Itu akan sangat membantu kamu. Kamu harus jadi pribadi yang selalu ingin update informasi terkini.

11.   Tekan Masalah-Masalah Akademik
Salah satu hal yang harus kamu hindari di seleksi wawancara adalah pertanyaan yang merujuk pada masalah pribadi kamu. Misalnya, kamu lulus lebih dari 4 tahun, IPK kamu rendah, kamu memilih studi yang nggak linier sama prodi S1 kamu, dan lain-lain. Maka, mulai dari sekarang tekan masalah-masalah itu. Supaya kamu nggak disorot sebagai pribadi yang nggak gigih dalam memperjuangkan pendidikan kamu.

12.   Melek Sama Linimasa LPDP
Perlu kamu tahu, linimasa LPDP itu cukup panjang, dan akan berpengaruh dengan jadwal kuliah kamu seandainya sudah diterima LPDP nanti. Saya mulai berjuang itu dari bulan Januari. Waktu itu masih pasif, karena LPDP belum buka pendaftaran. Di situ saya banyak baca-baca buku pedoman LPDP, dan mendata apa saja berkas yang dibutuhkan, lalu bersiap-siap untuk tes TOEFL. Sekitar bulan Mei saya kumpulin berkas-berkas, dan di situlah masa perang dimulai; seleksi administrasi. Baru berakhir di bulan September. Lima bulan, guys..!

13.   Raih Pertolongan Allah
Bagi saya pribadi, kalau mau dipersentasekan keberhasilan saya di LPDP ini, mungkin komposisinya 20% perjuangan, 10% doa, dan 70% pertolongan dari Allah SWT. Sejujurnya saya nggak berusaha keras banget di LPDP ini, banyak lalainya dan kesibukan di luar yang begitu menyita waktu dan tenaga. Akan tetapi, pertolongan Allah lah yang begitu dekat. Saya dikasih nilai TOEFL yang cukup, saya dikaruniai teman-teman yang MasyaAllah, membantu sekali. Saya juga merasa beruntung, dihadiahi interviewer-interviewer yang sangat baik di seleksi wawancara. Lalu, bagaimana bisa mendapat pertolongan Allah? Silakan cek surat Muhammad ayat 7.

14.   Mau Beribet-ribet Ria
Salah satu yang menghambat seseorang untuk ngejar beasiswa adalah dia nggak mau beribet-ribet ria. Nah, di LPDP ini yaa kamu harus siap untuk ngurus ini itu. Jadi, nggak boleh ada rasa malas, atau malah menyerah sebelum perang. Kamu harus yakinin diri kamu kalau semua lelah dan riwehnya LPDP akan terbayar di suatu saat nanti bisa kuliah S2 gratis. Oh ya, ini sisi lain dari perjuangan saya sih, waktu mau persiapan seleksi substansi, pas banget lagi momen Asian Games. Entah mengapa spirit para atlet Indonesia itu juga meresap dalam diri saya. Nah, kamu juga harus belajar dari para atlet itu, seberapa mereka mati-matian buat berjuang.

15.   Baca Buku Pedoman LPDP dari Sekarang
Hal dasar yang bisa kamu lakukan dari sekarang adalah baca buku pedoman LPDP. Kamu bisa unduh alias download di laman resmi LPDP. Baca baik-baik ketentuannya, dan pastikan kamu benar-benar layak lolos seleksi administrasi. Pahami berapa skor TOEFL yang kamu butuhkan, berapa IPK minimum, berapa usia maksimal, dan lain-lain.

16.   Ikuti Sosialisasi LPDP
Sosialisasi LPDP ini biasanya diadakan di kampus. Melalui sosialisasi, kamu akan lebih paham semua hal tentang LPDP. Kamu juga akan lebih termotivasi buat jadi Awardee LPDP, karena banyak hal manis tentunya yang mereka dapatkan. Saya sendiri baru termotivasi buat kuliah S2 dan jadi Awardee setelah mengikuti sosialisasi LPDP di kampus. Karena biaya hidupnya itu loh yang menggiurkan sekali.

17.   Perbanyak Doa
Kamu mau berjuang di LPDP, maka sudah jelas kamu butuh doa yang banyak. Kuatin lagi ibadah kamu, lebih dekat lagi sama Allah SWT. Kamu juga butuh bantuan doa dari orang lain. Minta didoakan sama mereka. Dan pastinya minta doa dari ortu di setiap kamu mau seleksi LPDP.


Itulah tips dan trik yang bisa saya bagikan ke kalian. Semoga bermanfaat! Jaga terus semangat buat jadi Awardee LPDP. Indonesia butuh lebih banyak lagi generasi muda yang berkualitas dan cinta terhadap negaranya sendiri! Keep calm, and be the next Awardee!



Heri Samtani
Alumnus Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNJ
Awardee LPDP Dalam Negeri 2018




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pertanggungjawaban Juri Lomba Cipta Cerpen FLS Kota Depok

GET TO KNOW : READING SLUMP