Serenade di Musim Dingin :Bacaan Nostalgia Aktivis Dakwah


“Jangan lemah karena masalah-masalah pribadi. Setiap orang pasti punya masalah. Tapi, jangan biarkan masalah itu ikut bercokol menggerogoti bangunan dakwah.” 
(SDMD, 139-140)

Novel Serenade di Musim Dingin merupakan gubahan baru dari Novel Metafora Sunyi karangan Heri ST. Novel ini berlatar tempat di Universitas Negeri Jakarta di tahun 2012. Serenade di Musim Dingin mengungkap realita kehidupan di kalangan anak rohis, aktivis lembaga dakwah. Mulai dari masalah persahabatan, organisasi, keluarga, dan isu sosial.

Serenade di Musim Dingin berkisah tentang tiga sahabat yang terlibat dalam satu organisasi. Kisah dimulai ketika Karim (mahasiswa Bahasa Arab) bertemu dengan teman masa kecilnya, bernama Shafira (mahasiswi Seni Musik). Melihat perubahan sikap Karim, Shafira menjadi kecewa dan tidak nyaman, karena Karim dinilai lebih kaku, dan terlalu fanatik pada keIslamannya. Di tengah persahabatan mereka, muncul Nina, mahasiswi jurusan bahasa dan sastra Indonesia. Persahabatan antara Nina dan Shafira kemudian berlanjut ketika mereka menjadi panitia Ospek.

Suatu kejadian, telah membawa perubahan besar dalam hidup Nina. Masalah-masalah beruntun datang menghantamnya, sehingga sikap Nina berubah drastis. Ia tak lagi setangguh yang dulu. Karim kecewa pada Nina. Sementara Shafira semakin memahami makna hidup, dan ia merasa bahwa sosok Nina begitu berjasa dalam hidupnya.

Novel ini begitu dramatis. Penulisnya yang berlatarbelakang pegiat dakwah kampus sangat memahami seluk beluk kehidupan anak rohis. Penulis mampu mengungkap sisi romantis yang begitu lembut, sekaligus terbatas pada norma-norma ajaran Islam. Menjadikan novel ini punya sisi yang beda dari novel bergenre religi lainnya. Banyak muatan-muatan dakwah yang terselip begitu rapi, sekaligus memotivasi di tengah kelesuan dakwah kampus.

Hal menarik lainnya, novel ini bisa dijadikan sebagai sarana nostalgia, kembali mengenang masa-masa dakwah kampus. Mengenang kembali masa-masa peralihan dari era komunikasi SMS ke era komunikasi Whatsapp. Dan yang paling penting, memahami lebih dekat mengenai anak rohis, yang tidak melulu eksklusif. Ada keseruan di dalamnya, ada semangat, keceriaan, dan dinamika yang memukau dan menarik untuk ditelaah lebih dalam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

17 Tips Tembus Blokade LPDP

Laporan Pertanggungjawaban Juri Lomba Cipta Cerpen FLS Kota Depok

GET TO KNOW : READING SLUMP