Tips Betah Diam Di Rumah Selama Masa Pandemi Corona

                                           




Belum genap sebulan sejak WHO menetapkan kasus virus corona (covid-19) sebagai pandemi, rasa-rasanya sulit juga untuk bertahan di rumah. Saya termasuk orang yang tidak terlalu suka dengan kesibukan di luar, tapi bertahan di rumah seharian suntuk juga tidak menyenangkan. Padahal negara Indonesia belum sepenuhnya memberlakukan lockdown secara paripurna, alias penuh, tapi tetap saja jemu sekali rasanya tidak bisa having fun ke luar rumah seraya memperoleh pengalaman yang baru.
Saya mulai stay at home tanggal 22 Maret. Pergi ke luar rumah hanya untuk belanja kebutuhan, ke ATM, bayar tagihan, dan hal kecil lainnya. Titik jenuh? Sudah pasti datang bertubi-tubi. Walau tidak jarang, saya justru merasa waktu begitu cepat berlalu. Apalagi menjelang Kamis, karena di hari itu saya pasti sedang dibully sama tugas kuliah. Hehe.

Barangkali, ini beberapa hal yang bisa membantu kamu untuk betah stay di rumah. Terima kasih buat sahabat-sahabat baik yang membantu saya menelurkan tips-tips betah diam di rumah selama masa pandemi corona. Cekidot.

Pertama, atur mindset. Biasanya suka muncul perasaan; ‘ah bosen’, ‘bête di rumah terus', ‘rumah gue sempit, gerah, ga asik’, ‘kangen temen-temen kuliah’, ‘kangen nongkrong’.. Kalau perasaan itu terus mendominasi, masalah gak akan selesai. Come on guys, We all don’t know how long it would be over. Jadi mulailah berpikir jernih untuk mengendalikan kondisi, dan ke step berikutnya di bawah ini.

Kedua, buat planning. Merencanakan agenda stay at home itu perlu. Biar hari-hari kamu gak ngalir gituh ajah, took over by mood. Gak perlu terlalu detail. Cukup pikirkan dari minggu ketemu senin itu kamu bisa isi dengan apa. Misal kalau senin-kamis fokus kuliah, hari jumat perbanyak ibadah dan baca buku, sabtunya ngobrol ceria bareng keluarga, dan lain-lain.

Ketiga, pasang lilin aroma terapi di dalam rumah, atau parfum ruangan yang aromanya “kamu banget”. Cara ini bisa bikin suasana rumah kamu lebih relaks, hangat, dan menyenangkan.

Keempat, eksplorasi minat-bakat kamu, atau passion (Sorry, kalau bagian ini mendiskriminasi yang masih belum tahu apa minat-bakatnya). Di bagian ini, lagi-lagi kamu perlu nanem mindset, kalau masa pandemi ini bisa menjadi masa emas untuk kamu lebih expert di bidang yang kamu tekuni. Misal kamu mau expert di bidang sastra, mulailah lebih rajin baca-baca jurnal sastra, atau karya satra, whatever.

Kelima, lakukan kegiatan yang variatif. Bosan itu bisa berawal karena kegiatan yang kita lakukan sepanjang hari itu-itu ajah. Terutama bagi tipe orang yang tidak striving/ tidak tekun (gampang bosan). Cobalah isi waktu dengan bersih-bersih rumah, mencoba resep baru, nonton film-film terbaik, mengisi blog pribadi, atau sekadar menyampul buku-buku. Dengan cara itu, kamu bisa membunuh waktu.

Keenam, cobalah eksplorasi pengetahuan yang nggak kamu dapetin di pendidikan formal, misal kalau yang cowok bisa eksplorasi pelajaran-pelajaran tentang pertukangan/pekerjaan-pekerjaan reparasi rumah, supaya suatu saat nanti kamu nggak harus mengandalkan teknisi ahli, buat cewek, bisa belajar masak dan semacamnya. (Sorry di bagian ini nggak maksud buat patriarkal, di-switch ulang ajah kalau kamu nggak suka)

Ketujuh, kenali diri sendiri dengan baik. Ternyata bagian yang nggak kalah penting adalah kamu pribadi harus kenal sama diri kamu sendiri. Karena dengan adanya karantina mandiri, kamu akan lebih banyak merasakan me time. Dan tiap orang punya mekanisme pertahanan dirinya masing-masing dari rasa bosan. Cobalah cari tahu mekanisme itu. Misal, apakah kamu tipe orang yang suka nyemil, marathon film, minum kopi, membuat puisi, membuat video, tilawah, dan masih banyak lagi. Bukankah ada lebih banyak agenda yang bisa kita lakukan di rumah dibandingkan di luar rumah? Cukup kenali dirimu dengan baik, and then, time in your hands.  FYI, saya sampe beli mainan monopoli demi menuruti keinginan untuk nostalgia sama permainan ini.

Terakhir, just be productive people. Mentalitas produktif bisa menjadi guardian angle kamu dari rasa malas, bosan, jenuh, maunya rebahan terus, dan lain sebagainya. Produktiflah, karena ada lebih banyak tuntutan hidup setelah masa pandemi ini berakhir. Bukankah kita masih hidup di era modern?

Tetap berpikir positif, dan semoga harimu selalu menyenangkan...






Komentar

Postingan populer dari blog ini

17 Tips Tembus Blokade LPDP

Laporan Pertanggungjawaban Juri Lomba Cipta Cerpen FLS Kota Depok

GET TO KNOW : READING SLUMP